Berkah Hasil Panen Pak Supandi Menggunakan Bio-slurry
Pak Supandi adalah petani holtikultura yang menanam terong, jagung manis, padi, dan tomat di desa Bandung Rejo, kecamatan Boliyohuto, Gorontalo. Pada tahun ini saat musim tanam sebelumnya, Pak Supandi sempat merasakan gagal panen karena faktor tanah yang rusak akibat puluhan tahun menggunakan pupuk kimia.
Kini Pak Supandi sudah mampu tersenyum senang karena hasil panennya yang melimpah. Sejak 4 bulan lalu, Pak Supandi menggunakan bio-slurry secara penuh untuk tanaman yang ia miliki. PH tanahnya juga kembali normal berkat pemakaian pupuk alami tersebut.
“Kualitasnya bagus sekali setelah menggunakan bio-slurry. Kalau padi memang belum panen. Tomat buahnya lebih mulus, besar, dan mengkilap, saya baru saja mendapat 750 kg lebih tomat untuk petikan ke-6 ini. Terong juga sangat terlihat hasilnya, bahkan panjangnya bisa lebih dari 30 cm.” ujar Pak Supandi
Selain itu Pak Supandi juga senang karena ia mampu mengurangi biaya produksi pertanian. Jika sebelumnya ia perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk kimia dan obat tanaman, sekarang ia sama sekali tidak mengeluarkan uang karena ia memiliki biogas sendiri. Sejak tahun 2021 ini ia memang memutuskan untuk memasang biogas di rumahnya karena ia memiliki simpanan 5 ekor sapi.
“Saya sudah dibina untuk memanfaatkan bio-slurry, dan saya masih coba-coba bereksperimen. Bio-slurry yang asli saya pisahkan antara padat dan cair. Untuk padat saya pakai sebagai kompos, yang cair saya racik dan campurkan dengan racun serangga. Walaupun baru 4 bulanan, ternyata hasilnya sudah terlihat. Banyak teman-teman yang suka dan minta bio-slurry, saya kasih untuk petani sekitar. Sempat dosen di Gorontalo mau beli belum saya kasih, karena saya masih uji coba.” Pak Supandi menambahkan.