Berbagi Wawasan dan Pengalaman melalui Lokakarya Energi Terbarukan
Nusa Tenggara Barat (NTB) – Lokakarya Energi Terbarukan telah dilaksanakan pada Kamis (30/03) di Hotel Santika, Mataram, NTB. Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai energi terbarukan kepada penerima manfaat, serta pemaparan mengenai kebijakan energi terbarukan yang berlaku di Provinsi NTB. Dalam pelaksanaannya, lokakarya ini menjadi tahap awal untuk memperkenalkan pemanfaatan energi terbarukan yang terdiri dari biogas dan Solar PV (photovoltaics) pada program Pro Women for Renewable Energy yang dilaksanakan Yayasan Rumah Energi (YRE) dengan dukungan dari Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Begitu eratnya energi dalam kehidupan sehari-hari, belum sepenuhnya membuat masyarakat di tiga desa penerima manfaat proyek Pro Women for Renewable Energy menyadari dan mengetahui tentang apa itu energi, terutama perempuan yang setiap hari beraktivitas dengan memanfaatkan energi. Dari data yang diperoleh pada pelaksanaan baseline survey, 65% penerima manfaat di desa tidak mengetahui apa pun mengenai energi terbarukan. Selain pada masyarakat, kalangan OPD (organisasi perangkat daerah) pun perlu penyamaan pengetahuan serta persepsi mengenai kebijakan terkait energi terbarukan yang ada di Indonesia terutama NTB.
“Melalui perempuan, produk yang dihasilkan di desa akan menjadi ramah lingkungan dengan proses yang menggunakan energi terbarukan.” Ujar Ir. Yuliadi Ismono, M. Si, Pelaksana Harian (PLH) ESDM Provinsi NTB.
Lokakarya energi terbarukan ini diselenggarakan dalam upaya memberikan wawasan kepada penerima manfaat terkait energi terbarukan, dengan mempertemukan seluruh penerima manfaat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB, OPD Kabupaten Lombok Tengah, hingga masyarakat desa dan juga anak muda. Berawal dari ketidaktahuan masyarakat terhadap energi terbarukan, lokakarya ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki semangat yang besar untuk memanfaatkan energi terbarukan. Jika sebelumnya 65% penerima manfaat di desa tidak mengetahui apa itu energi terbarukan, dengan dilakukannya sosialisasi dan penilaian saat lokakarya, 94% penerima manfaat dari masyarakat desa ternyata berminat untuk memanfaatkan energi terbarukan.
Merujuk pada penyataan dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp. A., MPH selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi NTB, disebutkan bahwa NTB memiliki target capaian untuk penggunaan energi terbarukan sebesar 60% pada tahun 2030, dan target 100% penggunaan energi terbarukan pada tahun 2040. Dengan target-target tersebut, diharapkan pada tahun 2050 NTB akan mencapai target Net Zero Emission.
“NTB memiliki target capaian pada tahun 2030 penggunaan energi terbarukan mencapai 60% dan 100% pada tahun 2040. Sehingga pada tahun 2050, NTB akan tecapai Net Zero Emission.” Ujar dr. Nurhandini.
Sementara itu, Manajer Proyek Pro Women for Renewable Energy Krisna Wijaya mengungkapkan bahwa dalam rumah tangga perempuan lah yang banyak beraktivitas dengan kebutuhan yang berkaitan dengan energi. Perempuan juga menjadi pengambil keputusan paling efisien dalam penggunaan energi sehari-hari. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk melibatkan perempuan dalam menghadapi tantangan untuk transisi energi.
“Tanpa disadari perempuan yang banyak beraktivitas dengan kebutuhan yang berkaitan dengan energi dan merupakan pengambil keputusan paling efisien dalam penggunaan energi di rumah tangga. Sehingga dari permasalahan tersebut perlu upaya bersama dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan transisi energi.” Kata Krisna.
Selain peserta yang hadir secara langsung, lokakarya ini juga diselenggarakan secara hybrid untuk memfasilitasi peserta dan narasumber yang berada di luar NTB. Salah satu sesi lokakarya melibatkan peserta secara interaktif melalui fitur slido, untuk mengukur pengetahuan dan minat mereka terhadap energi terbarukan. Lokakarya ini secara garis besar membahas terkait rencana pelaksanaan program, peraturan-peraturan yang menjadi payung hukum, dan berbagi pengalaman dari penerima manfaat sebagai pengguna energi terbarukan.
“Pemanfaatan solar dryer dome sangat menguntungkan karena hanya membutuhkan tenaga dan waktu yang sedikit, namun rasa dan kualitas dari kopi juga produk lainnya jauh lebih bagus.” Ujar Ibu Hakiyah, pengguna energi terbarukan.
Pemanfaatan energi terbarukan diharapkan dapat dilaksanakan dengan berlandaskan komitmen bersama. Selain itu, diharapkan energi terbarukan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas yang diiringi dengan kemudahan akses dan juga pembiayaan dari para pihak yang berkepentingan, sehingga penggunaan energi terbarukan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.