Berbagi Membawa Berkah
Awal Mula
Sudarman (52 tahun), warga Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, memiliki rutinitas setiap hari ke kandang memberi makan ternak sapinya yang berjumlah 9 ekor, dilanjutkan dengan membersihkan kotoran yang tercecer di lantai kandang, kemudian di masukan ke dalam inlet lalu di campur dengan air untuk mengisi biogas rumah miliknya yang berukuran 10m3.
Sudarman adalah salah satu dari 20 pengguna biogas rumah dari Program Desa Energi Berdikari Berbasis Biogas, yang merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT. Pertamina Hulu Rokan (PT PHR) bekerjasama dengan Rumah Energi sejak tahun 2022. Ia selalu membagikan semangat dan komitmennya, serta berbagi energi positif untuk Kelompok Bina Mukti Sari dan masyarakat sekitar dalam mengolah limbah ternak, limbah tahu, maupun sampah organik menjadi bahan baku biogas.
Dengan bantuan teknologi ini, Sudarman tidak hanya mampu mengatasi masalah bau tak sedap, tetapi juga menemukan sumber energi alternatif yang bersih dan murah. Limbah kotoran sapinya yang dulu dianggap sebagai masalah, kini menjelma menjadi berkah.
Manfaat Sosial
“Dulu saya terpaksa berbagi aroma bau kotoran sapi yang tidak sedap kepada tetangga, namun sejak memiliki biogas saya sekarang bisa berbagi gas untuk mereka pakai masak sehari-hari dan bio-slurry untuk memupuk sayuran dan kebun, terkadang malam jika listrik padam, lampu biogas bisa menerangi halaman yang ada disekitar rumah sehingga ibu-ibu dan anak-anak dapat bercengkerama dan belajar di teras rumah.’’
“Biogas ini ibarat harta karun yang tersembunyi di balik kotoran sapi,” ujar Sudarman dengan penuh semangat. “Selain untuk memasak, saya juga menggunakan biogas untuk penerangan saat listrik padam. Cahaya lampu biogas membuat malam hari di rumah saya terasa lebih hangat dan akrab.”
Rezeki Lain
Seiring berjalannya waktu, selain mendapatkan gas untuk kebutuhan memasak sehari-hari, Sudarman dan warga penerima manfaat lain juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan berupa residu kotoran sapi yang telah melalui proses fermentasi pada reaktor biogas, kini dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk organik. Bahkan saat ini sudah mulai banyak masyarakat yang memesan pupuk tersebut untuk kebun dan sawah mereka. Ujung-ujungnya, warga yang diajak Pak Sudarman mendapatkan tambahan rezeki yang lain.
“Saya sekarang bisa berbagi kebahagiaan kepada tetangga dan teman-teman”, ujar Sudarman sambil tersenyum.
Inspirasi bagi Banyak Orang
Kisah Sudarman menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan kerja keras, kita bisa mengubah masalah menjadi peluang. Biogas tidak hanya sekedar sumber energi, tetapi juga simbol harapan bagi masyarakat pedesaan untuk hidup lebih baik.