Pemkab Sukabumi Siap Mendukung Pelaksanaan Pro-Women
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi H. Ade Suryaman SH., MM menyatakan siap mendukung kegiatan Pro-Women di Kabupaten Sukabumi. Bapak Ade Suryaman memberikan pengarahan bahwa pemerintah sangat terbantu dengan adanya kegiatan pembinaan bagi masyarakat lokal, khususnya pada aspek gender, energi, umkm, lingkungan hidup, dan koperasi yang merupakan tonggak dasar untuk memajukan perekonomian masyarakat.
Terkhusus soal gender, Bupati Sukabumi telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) Tahun 2019 tentang pedoman pelaksanaan pengarusutamaan gender, yang menekankan pemerintah daerah wajib menyusun kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan responsif gender yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis Perangkat Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat Daerah. Salah satu tujuan pedoman pelaksanaan peraraturan tersebut adalah untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan dalam kependudukan, peranan dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai insan dari sumber daya pembangunan. Turunan dari peraturan tersebut, Kabupaten Sukabumi telah memiliki tim analisis gender melalui perangkat pemerintah/ POKJA yang bertugas mengidentifikasi kesenjangan laki-laki dan perempuan dalam memperoleh manfaat dari kebijakan dan program pembangunan, menyusun langkah-langkah dalam mewujudkan kesetaraan yang berkeadilan, hingga menetapkan indikator dari setiap upaya-upaya tersebut.
Dalam diskusi bersama Rumah Energi pada awal Desember, Bapak Ade Suryaman menginstruksikan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sukabumi untuk menyamakan visi dan misi kedua belah pihak, dan mengalkulasikan pembiayaan yang dibutuhkan dalam kerjasama ini. Selain itu, kerja sama strategis juga perlu dijalin dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) terkait data makro hasil Analisa Gender dua tahun lalu yang telah disusun oleh Kelompok Kerja Daerah sebagai referensi gambaran akar masalah dan isu makro yang terjadi di lapangan. Tambahan informasi, bahwa mayoritas pekerja di PLTU Pelabuhan Ratu adalah laki-laki, dan isu yang muncul adalah masalah kesejahteraan nelayan dan lingkungan yang memburuk akibat pencemaran limbah.
Pemkab Sukabumi juga terbuka jika ada peluang program pertanian, karena saat ini dinas pertanian dan PLTU Pelabuhan Ratu sedang menggalang program Pupuk Organik yang berbahan dasar sekam padi dan serbuk gergaji dari limbah kayu yang terbawa arus laut, serta program bersama Kementerian Pertanian melalui Generasi Petani Milenial. Harapannya, banyak unsur dan kegiatan yang bisa dilibatkan bersama kedua belah pihak sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan, serta upaya melestarikan lingkungan dan ketahan energi untuk menciptakan Indonesia Berdaya.
Ditulis oleh: Jenni Irene Connie
Disunting oleh: Fauzan Ramadhan