Dari Lahan Sempit jadi Kebun Organik
Sutrisno Gulton (58 tahun) warga Desa Bangko Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, Riau merupakan seorang petani sawit yang juga beternak kambing. Ia adalah seseorang yang memiliki minat belajar cukup tinggi untuk pertanian berkelanjutan. Cerita tentang Pak Gultom dimulai sejak September 2023 saat beliau bertemu dengan pamannya di Sumatera Utara yang bercerita tentang pembuatan pupuk organik. Ia kemudian mencoba membuat pupuk organik dan menerapkan pertanian berkelanjutan. Akan tetapi, dalam perjalanannya ia menemui banyak keterbatasan, mulai dari terbatasnya informasi dan pengetahuan, hingga tidak adanya mentor atau komunitas untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman.
Semenjak adanya program Desa Energi Berdikari yang diselenggarakan oleh Rumah Energi bekerja sama dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR), Pak Gultom berkesempatan untuk mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik. Sejak hadirnya biogas rumah, Pak Gultom memanfaatkan ampas biogas atau bio-slurry sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik.
Setelah berhasil membuat pupuk organik, Pak Gultom menerapkannya ke tanaman yang ia tanam di pekarangan rumah. Ia menanam beragam komoditas seperti sayuran hingga tanaman obat keluarga, “Tanaman yang diberi pupuk organik secara rutin menjadi lebih sehat daun dan batangnya.”
Manfaat baik pupuk organik yang dirasakan membuat Pak Gultom kini menyulap pekarangan rumahnya menjadi kebun dapur yang sangat bermanfaat untuk pangan keluarganya. Padahal, sebelumnya pekarangan rumah nya hanya menjadi tempat kosong yang ditumbuhi rumput gulma. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah di sisi kanan, kiri, depan, dan belakang saat ini Pak Gultom menanam banyak jenis sayuran seperti bawang, kangkung, seledri, kacang panjang, kecipir, buncis, cabe, terong, dan sawi. Sedangkan untuk tanaman obat keluarga ia menanam kencur, jahe merah, brotowali, daun pecut kuda, pohon kurap dan lengkuas.
Selaku orang pertama yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebun dapur di desanya, Pak Gultom berharap dapat berdampak kepada lingkungan dan sosial agar masyarakat dapat melihat lalu menanam tanaman sayur untuk konsumsi rumah tangganya masing-masing.