Sinergi Kementerian Koperasi dan Yayasan Rumah Energi dalam Mendorong Koperasi Hijau

United Nation telah mengumumkan bahwa tahun 2025 adalah International Year of Cooperatives yang memiliki tujuan untuk menggarisbawahi peran koperasi dalam pembangunan berkelanjutan dan menjadikan koperasi sebagai solusi esensial menghadapi tantangan global saat ini, dengan tema besar yaitu “Cooperative Build a Better World”. Sejalan dengan peran koperasi yang memiliki posisi penting dalam pembangunan ekonomi, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto juga yang menyatakan dukungannya terhadap upaya untuk menggerakkan koperasi di Indonesia, yang didasari oleh keyakinan bahwa koperasi adalah sarana untuk membantu rakyat Indonesia di tingkat ekonomi yang masih lemah. Menteri Koperasi Budi Arie juga menambahkan, tantangan di Koperasi bisa diselesaikan dengan saling mendukung, sesuai inti dari koperasi itu sendiri adalah usaha bersama, dan berkontribusi akan hajat hidup orang banyak.
Peran koperasi kini menuju semakin relevan, melibatkan multi pihak dan menjadi wadah untuk generasi ke generasi. Saat ini Kementerian Koperasi (Kemenkop) sedang merancang rencana strategis tahun 2025 dan memetakan hal-hal yang menjadi prioritas kedepannya. Ada empat strategi untuk meningkatkan daya saing koperasi melalui inovasi teknologi, diversivikasi usaha, peningkatan kapasitas anggota, dan kemitraan strategis. Di sisi lain, digitalisasi koperasi akan meningkatkan kemandirian ekonomi anggotanya dan memperluas akses pembiayaan dan pemasaran, dengan adanya teknologi diharapkan koperasi lebih adaptif, relevan dan dapat menarik minat anggota baru serta masyarakat umum untuk berpartisipasi.
5 Februari 2025, Kemenkop melalui Ferry Juliantono sebagai Wakil Menteri, dan Aditya sebagai Kepala Bidang Kelembagaan dan Koperasi menerima kunjungan Rumah Energi untuk berdiskusi terkait kebijakan dan konsep Koperasi Hijau yang dapat mendukung target pencapaian Keme dalam mewujudkan perannya dalam Sustainable Development Goals (SDGs) melalui ekonomi hijau dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintah.
Direktur Eksekutif Rumah Energi Sumanda Tondang menyampaikan bahwa Rumah Energi telah berhasil memiliki pilot project 5 Koperasi yang sudah menerapkan skema diversifikasi usaha yang ramah iklim seperti KAN Jabung Syariah Jawa Timur, KPSP Setia Kawan Jawa Timur, KUD Sumber Makmur Jawa Timur, Kopdit CU Sauan Sibarrung Sulawesi Selatan, dan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri Jawa Tengah, serta telah melakukan survey ke 8 Provinsi, 82 Dinas Koperasi, 87 Koperasi terdata dan 11 Koperasi melalui focus group discussion mengenai tantangan yang dialami oleh koperasi hingga saat ini. Ditemukan bahwa tantangan yang paling besar adalah mengenai tata kelola kelembagaan, regenerasi anggota koperasi, pengembangan unit usaha serta permodalan. Kemenkop diharapkan dapat membantu Dinas Koperasi tingkat provinsi, dan kota/kabupaten untuk memiliki pemahaman yang sama mengenai standar baku SoP/ADART/SOM mengenai pengelolahan kelembagaan managerial serta standar administratif dalam mengelola koperasi.
Faktor lain yang juga penting adalah peningkatan kapasitas atau penyegaran bagi fasilitator pendamping serta regenerasi pada Pengurus Koperasi. Sumber daya manusia yang mendampingi diharapkan proposional dengan jumlah koperasi yang didampingi atau adanya pemanfaatan teknologi dan digital sehingga mempermudah kerja pendampingan, lalu sosialisasi menyeluruh terkait dengan penerapan Permenkop 8 tahun 2023, khususnya terkait permodalan atau pembiayaan serta masukan roadmap baru yaitu koperasi hijau.
Dalam pertemuan tersebut Rumah Energi juga menyatakan dukungan kepada Kemenkop dalam memberikan solusi-solusi aktif di lapangan seperti membuat modul pelatihan yang mendukung konsep Environment, Social and Governance (ESG) dapat diterapkan. Modul-modul tersebut juga akan didesiminasi kepada Dinas Koperasi dan Lembaga Koperasi ditahun ini, dengan harapan adanya perbaikan dalam sistem tata kelola dan menjadi masukan untuk koperasi maupun dinas koperasi dalam mewujudkan konsep koperasi hijau di wilayahnya.
Menyambung diskusi tersebut, Wakil Menteri Koperasi menyampaikan saat ini koperasi sedang bertransisi ke arah industri dengan menerapkan prinsip kerberlanjutan, di mana saat ini semua orang lebih cenderung berkorporasi ketimbang berkoperasi, sedangkan yang sangat memungkinkan untuk menerapkan ESG adalah koperasi kerakyatan yang berkelanjutan. Artinya, Kemenkop dan Rumah Energi sudah sejalan dan mendukung semua upaya yang dilakukan dan akan menganalisa buku pedoman operasional koperasi hijau yang telah dibuat oleh Rumah Energi untuk bisa dijadikan rekomendasi dalam aturan ataupun kebijakan. Slogan Ayo Berkoperasi digaungkan untuk menciptakan Indonesia Berdaya.
Ditulis oleh: Jenni Irene Connie
Disunting oleh: Fauzan Ramadhan